Pecinta Seni Wajib ke Museum Di Perancis
Siapa yang tak kenal Pablo Picasso, pelukis beraliran kubisme modern kelahiran Malaga, Spanyol yang berkarya dan menetap di Paris hingga akhir hayatnya ini. Sebuah museum yang terletak di daerah bersejarah, Le Marais didedikasikan khusus untuknya di sebuah rumah yang juga adalah tempat tinggal sang maestro sendiri.
Musée Picasso mungkin tak sebesar museum serupa di Barcelona, namun tetap saja koleksi museum ini termasuk yang paling banyak di dunia dengan lebih dari 250 buah lukisan, 1,700 gambar, 300 patung dan ukiran serta masih banyak karya seni baik dari Picasso sendiri maupun dari seniman lain. Beberapa masterpiece Picasso seperti Man With a Guitar dan Demoiselles d’Avignon disimpan di Musée Picasso Paris.
Bangunan yang menjadi rumah Musée Picasso aslinya bernama Hôtel Sale (Salt Mansion) yang dibangun pada tahun 1656 – 1659 untuk Pierre Aubert, petugas pajak yang kaya raya dari pekerjaannya menarik pajak garam (dari sinilah istilah Hôtel Sale itu berasal) dari pedagang-pedagang di Paris. Rumah mewah yang kondisinya masih sangat baik ini didesain oleh arsitek Jean Boullier de Bourges.
Dekorasi interior yang meriah dan detail dibuat oleh Martin Desjardins yang juga merupakan seniman utama pembangunan Chateau des Vincennes serta Les Invalides bersama dengan duo seniman ukir bersaudara, Gaspard dan Balthazar Marcy yang karyanya menghiasi Chateau Versailles.
Hôtel Sale beberapa kali berpindah tangan, antara lain Kedutaan Republik Venezia (1671), kemudian Francois de Neufville, duc de Villeroi hingga pada tahun 1789 rumah ini disita oleh para revolusioner dan menjadi properti Republik Perancis. Hôtel Sale berubah menjadi sebuah sekolah pada tahun 1815 (Balzac dulu bersekolah di sini), dan sempat pula menjadi Ecole des Metiers Art (School of Manufacturing Art) sebelum akhirnya ditempati oleh Pablo Picasso.
Pemerintah Kota Paris membeli Hôtel Sale pada tahun 1964 namun Pablo Picasso dan istrinya masih tinggal di situ sampai ia meninggal pada tahun 1973. Setelah ia meninggal, istrinya pindah ke pinggiran Paris dan menghibahkan karya-karya Picasso untuk dijadikan museum nasional.
Oleh karena itu diadakanlah kompetisi pada tahun 1976 dalam rangka menjadikan Hôtel Sale sebagai museum yang didedikasikan untuk Pablo Picasso, dan sebagai pemenang adalah Roland Simounet. Rancangannya sederhana saja, tetap menjadikan mansion tersebut seperti apa adanya namun pada saat yang sama menjadikannya memiliki efek yang luas untuk memamerkan karya-karya Pablo Picasso.
Beberapa elemen dekoratif juga ditambahkan untuk memberikan efek classy seperti chandelier, kursi dan meja berukir karya Diego Giacometti yang dibuat khusus untuk Musée Picasso.
Satu kali Picasso pernah berkata, “I am the greatest collector of Picassos in the world”. Benar saja, meskipun karyanya banyak ditemui di berbagai museum di seluruh dunia – atau yang terbanyak di Paris adalah di Musée d’Orsay dan Centre Pompidou – namun di rumahnya masih ada lebih dari 3,000 karya miliknya sendiri yang dulunya tidak pernah dipamerkan untuk umum.
Tak hanya karya miliknya namun ia juga kolektor karya-karya dari seniman lain seperti Cezanne, Degas, Rousseau dan Matisse. Ada juga perunggu Iberia dan beberapa koleksi seni primitif. Bagian terbaik dari Musée Picasso Paris yang tak ditemui di museum-museum yang didedikasikan untuk sang maestro ini adalah ruangan khusus berisi lukisan-lukisan yang dilukis oleh Picasso setelah ulang tahunnya ke-70, tak lama sebelum ia meninggal.
Sudah lama Perancis menetapkan inheritance taxes, pajak yang dikenakan untuk barang-barang seni nasional yang harus dibayar oleh seniman yang bersangkutan jika barang-barang tersebut dimiliki oleh sang ahli waris dan tidak diserahkan kepada negara. Pada tahun 1968 aturan ini diubah, bahwa ahli waris dapat membayar inheritance taxes dengan karya seni alih-alih uang tunai, asal karya seni yang disumbangkan memiliki peran penting dalam sejarah seni dan kebudayaan Perancis.
Prosedur ini dikenal dengan nama dation, dan hanya dapat diterapkan dalam kondisi-kondisi tertentu. Ahli waris Picasso mengambil cara ini dan selama beberapa tahun Dominique Bozo (kurator museum nasional Perancis) menyeleksi karya-karya yang dapat dimasukkan sebagai dation Picasso hingga tahun 1979. Demikian juga saat Jacquelin Picasso, istri dari Pablo Picasso meninggal pada tahun 1986 bertambahlah koleksi Musée Picasso dengan dation baru yang diberikan oleh anak perempuan Picasso.
Lantai dua Musée Picasso adalah tempat temporary exhibition dengan bermacam-macam tema sepanjang tahun, sedangkan lantai tiga adalah ruang perpustakaan berisi arsip dan dokumen penting (perpustakaan ini dapat dikunjungi oleh peneliti, pelajar atau jurnalis) serta ruang kerja para kurator.
Tak hanya berisi karya seni dari seniman-seniman ternama abad 20 dan 21, kurator museum ini rupanya tahu benar kontroversi tentang Pablo Picasso yang seringkali diberitakan oleh media. Satu area khusus diberikan untuk karya-karya kartunis yang seringkali mengejek karyanya melalui komik maupun karikatur.
Musée Picasso buka setiap hari Rabu sampai dengan hari Minggu mulai pukul 09.30 pagi sampai dengan pukul 18.00 petang, kecuali pada hari besar nasional. Stasiun metro terdekat dari Musée Picasso adalah stasiun Saint-Paul (line 1) atau Chatelet-Les Halles (RER) dan tinggal berjalan kaki saja dari situ.
Negara yang terkenal dengan keromantisan Menara Eiffel-nya menunggu untuk di jelajahi oleh Anda. Masih banyak rekomendasi tempat – tempat wisata seru di Perancis hanya untuk Anda. Rencanakan juga Paket Tour Muslim Eropa bersama Cheria Wisata, hubungi Cheria Wisata untuk informasi perjalanan wisata di Perancis ya.
Salam +Cheria Halal Wisata Tour Travel, Jika berminat hubungi segera cs kami.