Makam Sahabat Nabi Salman Al Farisi Di Jordania
Makam Salman Al Farisi di Jordania Salman Al Farisi yaitu salah satu teman nabi yang pantas dijadikan teladan. Salman Al Farisi dikenal juga sebagai Imam, Pewaris Islam, Hakim yang Bijaksana, Ulama yang Berpengetahuan Luas, Ahlul Bayt. Seluruhnya julukan tersebut diberikan kepadanya oleh Nabi Muhammad SAW.
Dikutip dari buku Salman Al Farisi & Bangsa Parsi dari Perspektif Pemikiran Islam oleh Prof. Madya Dr. Wan Zailan Kamaruddin bin Wan Ali, Salman al-Farisi memiliki nama Parsi, Mahbeh (Mayeh) atau Ruzbeh, ia adalah anak seseorang dihqan (kepala) desa di Isfahan lama. Beliau merupakan orang paling kaya di sana dan mempunyai rumah paling besar. Salman Al Farisi terlahir di tanah Persia yang majusi.
Ayahnya menyayangi dirinya, melebihi siapa pun. Dikarenakan kecintaan yang berlebihan terhadap Salman dan membuatnya takut kehilangan Salman. Ayahnya mengunci Salman Al Farisi di dalam rumah. Ketika itu, beberapa orang Persia menyembah api, dikarenakan api adalah simbol dari cahaya dandianggap suci oleh mereka. Salman Al Farisi diminta untuk mengurus kuil dan konsisten menjaga nyala api.
Ayahnya mempunyai tanah pertanian yang luas, yang membuahkan pasokan hasil panen berlimpah maka ayahnya sibuk dengan pekerjaannya. Salman Al Farisi setelah itu mengambilalih pekerjaan tersebut, disaat melintasi sebuah gereja, Ia tertarik mendengar nada orang yang sedang bersembahyang. Tertarik oleh kegiatan pemujaan yang mereka lakukan, iapun menganut agama kristiani dan menemui bahwa agama itu lebih baik dari agamanya. Sesudah menggali ilmu, agama itu berasal dari negara syam, sehingga Salman Al Farisi meninggalkan rumahnya, walaupun hal itu bertentangan dengan kemauan ayahnya.
Salman Al-Farisi telah melewati proses pencarian yang panjang sebelum akhirnya berjumpa dengan Islam. Sepanjang menjadi penganut agama Kristiani, Salman Al Farisi mengembara ke Syria, Mosul, Nasibin & ’Ammuriyah mengikuti pendeta-pendeta Kristiani yang berada di tempat tersebut. Pendeta yang terakhir di `Ammuriyah memberitahunya (selagi ia berumur 12 tahun) bahwa telah datang satu orang nabi akhir zaman di tanah Arab, yang mempunyai kejujuran, yang tak memakan sedekah untuknya sendiri.
Dari Syria, Salman Al Farisi tetap ke Wadi Al-Qura untuk menemui nabi yang dijanjikan. Tetapi ketika ia tiba di Wadi Al-Qura (ruangan antara Suriah & Madinah), para pedagang itu mengingkari janji dan menjadikan Salman menjadi seorang budak, yang dijual pada seorang Yahudi.
Ketika Salman Al Farisi tiba di Yatsrib (Madinah), ia berjumpa dengan rombongan yang baru hijrah dari Mekkah. Salman dibebaskan bersama uang tebusan yang dikumpulkan oleh Rasulullah SAW dan kemudian mendapat bimbingan langsung darinya. Salman Al-Farisi wafat pada tahun 33 H/ 654 Meter di umur 88 tahun di era pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan. Ia meninggalkan tiga orang anak wanita, satu orang di Isbahan dan dua orang lagi di Mesir.
Makam Salman Al Farisi terletak di Jerussalem di atas gunung zaitun di sebuah masjid kecil. Sekian banyak sejarawan dan wisatawan menyebutkan situs ini merupakan Carob Tree Mausoleum. Tempat ini awalnya sebuah gua bawah tanah dan dibangun pada tahun 1910.
Carob Tree Mausoleum
![]() |
Carob Tree Mausoleum |
Pada tahun 1926, Mohammad ‘Issa Abu Al-Hawa membangun satu buah masjid dan menara. Masjid diperluas pada tahun 1991.
![]() |
Carob Tree Mausoleum |
Di antara satu pelajaran penting yang sempat diajarkan oleh para sahabat Rasulullah yakni semangat dalam mencari hidayah dan menjaga hidayah tersebut ada di dalam diri mereka sebab hidayah tersebut adalah wujud nikmat yang paling besar yang diberikan oleh Allah SWT.
Umroh Plus Jordania
Jadi jangan sampai melewatkan kesempatan untuk bergabung di Paket Umroh Plus Jordania bersama dengan Cheria Wisata. Hubungi kami segera untuk mendapatkan info lengkap seputar program umroh regular dan program ibadah lainnya.