10 Makanan Halal di Luar Negeri Ramah Muslim & Tipsnya
Jalan-jalan keluar negeri tak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khas setempat. Dari hidangan ikonik hingga tradisional, berburu kuliner dapat menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para wisatawan.
Bagi wisatawan Muslim, mengetahui bahan-bahan dari setiap hidangan yang dibeli dapat menjadi hal yang sangat krusial. Terlebih, jika berkunjung ke negara yang mayoritas adalah non-Muslim.
Menemukan makanan halal di luar negeri mungkin memerlukan usaha ekstra, namun bukan berarti mustahil ya. Saat ini, sudah banyak kok restoran halal yang tersebar di mancanegara. Jika Anda kesulitan, coba ikuti tips berikut ini ya!
Apa itu Produk Halal?
Produk halal adalah produk yang telah memenuhi standar syariat Islam, baik dari segi bahan baku, proses pengolahan, maupun pengemasannya. Jenis produk ini umumnya aman dan baik untuk dikonsumsi oleh umat Islam, karena telah terbebas dari bahan-bahan yang diharamkan dalam Islam.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri produk halal:
- Memiliki label halal dari lembaga yang terpercaya.
- Dibuat dari bahan baku yang halal.
- Diproses dengan cara yang halal.
- Dikemas dengan cara yang halal.
Apa Saja Contoh Makanan yang Halal?
Makanan halal adalah makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh umat Islam berdasarkan syariat Islam. Contoh produk makanan halal yang bisa Anda temukan, antara lain:
- Daging sapi, domba, kambing, dan rusa yang disembelih dengan cara Islam
- Ayam dan kalkun yang disembelih dengan cara Islam
- Ikan yang memiliki sirip dan sisik
- Udang, lobster, dan kepiting
- Susu, yogurt, dan keju
- Telur dari ayam yang diternakkan dengan cara halal
- Semua jenis sayuran dan buah-buahan
- Beras, gandum, jagung, dan kacang-kacangan
Makanan Apa Saja yang Tidak Halal?
Makanan tidak halal (haram) adalah makanan yang tidak memenuhi standar syariat Islam, baik dari segi bahan baku, proses pengolahan, maupun pengemasannya. Makanan ini umumnya tidak aman dan tidak baik untuk dikonsumsi oleh umat Islam, karena mengandung bahan-bahan yang diharamkan.
Ciri-ciri makanan tidak halal adalah sebagai berikut:
- Mengandung bahan baku yang haram: Bahan baku haram seperti daging babi, daging anjing, hewan yang disembelih dengan cara tidak halal, darah, alkohol, dan hewan yang hidup di darat dan air (amfibi).
- Diproses dengan cara yang tidak halal: Diproses dengan menggunakan peralatan yang sebelumnya digunakan untuk mengolah bahan baku haram, atau dicampur dengan bahan baku haram.
- Dikemas dengan cara yang tidak halal: Dikemas dengan menggunakan bahan yang haram, atau dicetak dengan gambar atau tulisan yang haram.
Beberapa contoh makanan tidak hala (haram) untuk dikonsumsi oleh umat Muslim:
- Daging babi dan produk olahannya
- Daging anjing
- Hewan yang disembelih dengan cara tidak halal
- Darah dan alkohol
- Hewan yang hidup di darat dan air (amfibi)
- Hewan yang memiliki cakar atau taring
- Hewan yang memakan bangkai
- Makanan yang mengandung bahan-bahan haram seperti gelatin babi, enzim babi, dan lemak babi.
10 Produk Makanan Halal di Luar Negeri
Permintaan produk halal di luar negeri semakin meningkat. Menurut State of the Global Islamic Economy Report 2022/2023, pengeluaran global untuk makanan halal diproyeksikan mencapai USD 1,9 triliun pada tahun 2024.
Hal ini didorong oleh pertumbuhan populasi Muslim di seluruh dunia, serta meningkatnya kesadaran di kalangan non-Muslim tentang manfaat makanan halal. Produk makanan halal umumnya dianggap aman, sehat, dan berkualitas tinggi.
Sebagai referensi oleh-oleh untuk keluarga tercinta, berikut adalah 10 produk makanan halal di luar negeri yang bisa Anda beli:
1. Kalderetang Kambing (Filipina)
Kalderetang kambing adalah hidangan rebusan tradisional Filipina yang berasal dari era pra-Kolombia. Kata "kalderetang" berasal dari bahasa Spanyol "caldereta", yang berarti "kuali kecil".
Hidangan ini diyakini dibawa oleh para penjajah Spanyol ke Filipina, namun dimodifikasi dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti kambing dan saus tomat.
2. Stroganoff (Rusia)
Stroganoff, atau Beef Stroganoff, adalah hidangan daging sapi klasik yang berasal dari Rusia. Asal usulnya tidak diketahui secara pasti, namun diyakini berasal dari keluarga Stroganov, keluarga bangsawan Rusia yang kaya raya pada abad ke-18.
Konon, hidangan ini diciptakan untuk para koki keluarga Stroganov yang ingin menyajikan daging sapi yang keras dan alot menjadi hidangan yang empuk dan lezat.
3. Amok (Kamboja)
Hidangan tradisional Kamboja ini yang terbuat dari ikan, santan, telur, dan bumbu Khmer. Biasanya dikukus dalam daun pisang dan disajikan dengan nasi. Amok memiliki tekstur yang lembut dan custard, dan rasanya gurih dan sedikit manis.
Amok dibuat dengan mencampurkan ikan giling, santan, telur, pasta kari Khmer (kroeung), dan bumbu lainnya. Campuran tersebut kemudian dituangkan ke dalam daun pisang dan dikukus selama sekitar 20 menit. Amok dapat dibuat dengan berbagai jenis ikan, seperti fillet ikan air tawar, kakap, atau kerapu.
4. Pad Thai (Thailand)
Hidangan mie goreng khas Thailand ini yang terbuat dari mie beras kering yang direndam, digoreng dengan telur dan potongan tahu keras, dan dibumbui dengan daging buah asam jawa, kecap ikan, ebi, bawang putih atau bawang merah, cabai merah dan gula merah. Biasanya disajikan dengan irisan jeruk nipis dan cincangan kacang tanah panggang.
5. Mapo Doufu (Tiongkok)
Merupakan hidangan Sichuan klasik yang terbuat dari tahu sutra yang dimasak dalam saus pedas yang terbuat dari pasta kacang pedas dòubà njià ng), douchi (fermentasi kacang hitam), dan cabai.
Hidangan ini dinamai menurut nama penciptanya, Chen Mapo, seorang wanita yang tinggal di Chengdu, Sichuan, pada akhir abad ke-19. Kuliner satu ini biasanya disajikan dengan nasi putih, dan dapat dihiasi dengan daun bawang cincang dan cabai merah.
6. Larb (Laos)
Larb adalah salad daging cincang pedas yang populer di Laos dan Thailand. Biasanya dibuat dengan daging sapi, ayam, atau ikan yang dimasak, yang dicincang halus dan dicampur dengan bumbu seperti bawang merah, serai, daun jeruk purut, cabai, dan kecap ikan. Larb biasanya disajikan dengan nasi atau selada.
Hidangan ini sering disajikan di acara-acara khusus dan perayaan, dan merupakan cara populer untuk menggunakan sisa daging.
Ada banyak variasi larb yang berbeda, masing-masing dengan cita rasa dan teksturnya yang unik. Beberapa variasi larb yang paling populer meliputi:
- Larb neua: Larb daging sapi dibuat dengan daging sapi cincang, bawang merah, serai, daun jeruk purut, cabai, dan kecap ikan.
- Larb gai: Larb ayam dibuat dengan ayam cincang , bawang merah, serai, daun jeruk purut, cabai, dan kecap ikan.
- Larb pa: Larb ikan dibuat dengan ikan cincang, bawang merah, serai, daun jeruk purut, cabai, dan kecap ikan.
7. Samgyetang (Korea Selatan)
Sup ayam ginseng ala Korea ini yang merupakan hidangan bergizi dan menyegarkan. Biasanya disantap saat musim panas, tetapi bisa dinikmati kapan saja sepanjang tahun.
Sup ini dibuat dengan ayam muda utuh yang diisi dengan beras, ginseng, jujube, bawang putih, dan jahe. Kemudian direbus dengan api kecil selama beberapa jam sampai ayam empuk dan kaldunya menjadi kaya rasa.
8. Tendon (Jepang)
Berasal dari Jepang, hidangan ini terdiri dari nasi putih, telur, sayuran, dan daging (biasanya seafood) yang digoreng ala tempura, disiram dengan saus khusus. Hidangan ini disajikan dalam mangkuk besar, dan merupakan pilihan populer untuk makan siang atau makan malam.
Akar sejarah tendon dapat ditelusuri kembali ke era Edo (1603-1868). Pada masa itu, para penjual kaki lima di Jepang menyajikan tempura sebagai camilan dengan nasi putih. Seiring waktu, hidangan ini berkembang menjadi tendon, dengan tambahan telur dan sayuran untuk meningkatkan nilai gizi dan rasa.
9. Couscous (Maroko)
Ini adalah hidangan yang hangat, gurih, dan beraroma penuh dengan rasa dan tekstur yang menyenangkan. Terbuat dari butiran semolina kukus halus, couscous disajikan dengan berbagai daging, sayuran, dan saus kaya rempah.
Ini adalah makanan pokok yang disukai banyak orang, dinikmati bersama keluarga dan teman selama acara khusus dan makan malam sehari-hari.
10. Manakish (Lebanon)
Merupakan sejenis roti pipih khas Lebanon yang mirip pizza mini. Manakish memiliki berbagai macam topping, mulai dari keju halloumi yang gurih, daging sapi giling yang berbumbu, sampai za'atar yang harum. Manakish sangat cocok dinikmati sebagai sarapan atau camilan.
Tips Memilih Makanan Halal di Luar Negeri
Dengan semakin banyaknya pilihan produk makanan halal di luar negeri, umat Islam di seluruh dunia dapat menikmati makanan yang lezat dan aman tanpa harus khawatir tentang kehalalannya. Namun, Anda tetap perlu berhati-hati saat memilih hidangan yang hendak dikonsumsi dengan melakukan tips berikut ini:
- Cari label halal: Carilah label halal pada kemasan produk. Label halal menunjukkan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar syariat Islam.
- Cari toko yang menjual produk halal: Carilah toko yang khusus menjual produk halal, atau toko yang memiliki bagian khusus untuk produk halal.
- Tanyakan kepada staf toko: Jika Anda tidak yakin apakah suatu produk halal atau tidak, tanyakan kepada staf toko.
- Gunakan aplikasi atau website: Ada beberapa aplikasi dan website yang dapat membantu Anda menemukan produk halal di luar negeri.
Jelajahi Paket Wisata Murah dari Cheria Halal Holiday! Jadikan Liburan Keluarga Anda Tak Terlupakan. Yuk, Mulai Rencanakan Liburan Anda Sekarang!"
Dengan Cheria Halal Holiday Tour & Travel, Anda dapat berlibur dengan tenang, karena kami mengutamakan wisata dengan makanan halal, salat terjaga dengan para tour leader berpengalaman yang ramah. Segera pesan paket wisata murah Cheria dan buat momen bahagia bersama keluarga menjadi kenangan tak terlupakan! Follow instagram Cheria @cheriaholiday
Untuk kontak & tanya paket tour atau bermitra dengan Cheria, bisa disini.
