Apa itu Umroh? Syarat dan Tata Cara Pelaksanaannya

Konten [Tampil]

 Apa itu Umroh? Syarat, Larangan dan Tata Cara Pelaksanaan 

apa itu umroh
Sumber: Ekrem Osmanoglu/Unsplash.com

Salah satu ibadah yang selalu menjadi impian banyak Muslim adalah Umroh. Apa itu Umroh? Umroh seringkali disebut sebagai “haji kecil”. Sebelum membahas lebih jauh tentang apa itu umroh, penting bagi kita untuk memahami latar belakangnya dalam tradisi Islam. 

Meskipun tidak sekompleks dan tidak wajib seperti haji, umroh tetap memiliki tempat istimewa di hati umat Muslim. Proses ibadah umroh melibatkan serangkaian ibadah khusus, mulai dari tawaf di Ka’bah hingga sa’i antara bukit Safa dan Marwah.  

Tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, umroh juga memperkaya pemahaman kita tentang keragaman budaya dalam bingkai keimanan yang sama. Dengan demikian, penting bagi seorang Muslim untuk memahami dengan benar tentang ibadah umroh dan tata caranya.  

Apa itu Umroh?

apa itu umroh
Sumber: Ekrem Osmanoglu/Unsplash.com

Umroh adalah ibadah dalam agama Islam yang melibatkan serangkaian tata cara khusus yang dilakukan di kota suci Mekah. Apakah umrah itu wajib? Jawabannya “dianjurkan”. Pasalnya, berbeda dengan haji yang wajib dilaksanakan terutama bagi yang mampu, umroh merupakan ibadah sunnah yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun. 

Meskipun rangkaiannya lebih sederhana ketimbang haji, melaksanakan umroh tetap memerlukan niat, persiapan, dan pelaksanaan yang khidmat. 

Dalam Al-Quran, umroh disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 196, yang artinya: 

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya.” 

Ayat ini menunjukkan bahwa umroh merupakan bagian penting dari ibadah yang harus disempurnakan oleh seorang Muslim. 

Selain itu, dalam Hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Dari umroh yang satu ke umroh yang lain adalah penghapus dosa-dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Hadis tersebut menekankan bahwa umroh bukan hanya sebuah perjalanan fisik tetapi juga spiritual yang memiliki pahala besar dan menghapuskan dosa-dosa, memperlihatkan betapa pentingnya umroh dalam kehidupan seorang Muslim. 

Apa Bedanya Ibadah Haji dan Umroh?

Haji dan umroh sama-sama merupakan ibadah penting bagi umat Islam yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah di Mekkah. Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya, yaitu:

apa itu umroh

6 Syarat Umroh 

Syarat-syarat umroh adalah ketentuan yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim sebelum melaksanakan ibadah ini. Syarat-syarat ini mencakup beberapa aspek yang memastikan bahwa seorang Muslim mampu dan layak untuk melaksanakan umroh. Berikut adalah syarat-syarat umroh yang utama:

  1. Islam: Syarat utama adalah bahwa pelaksana umroh harus seorang Muslim. Ibadah umroh hanya ditujukan untuk mereka yang beragama Islam.
  2. Baligh: Pelaksana umroh harus sudah mencapai usia baligh, yaitu usia di mana seorang Muslim dianggap telah dewasa dan bertanggung jawab atas perbuatannya menurut hukum Islam. Anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan melaksanakan umroh, meskipun diperbolehkan.
  3. Berakal: Seseorang harus dalam keadaan sadar dan berakal sehat. Ini berarti bahwa orang yang gila atau tidak waras tidak diwajibkan untuk melaksanakan umroh karena mereka tidak memiliki kapasitas untuk memahami dan menjalankan ibadah tersebut dengan benar.
  4. Merdeka: Syarat ini berarti bahwa seseorang yang melaksanakan umroh haruslah bebas, bukan budak. Namun, karena perbudakan tidak lagi ada dalam praktik modern, syarat ini umumnya sudah terpenuhi oleh semua Muslim saat ini.
  5. Mampu (Istitha'ah): Kemampuan dalam hal ini mencakup aspek finansial, fisik, dan keamanan. Seseorang harus memiliki cukup dana untuk perjalanan, biaya hidup selama di Mekah, dan untuk keluarga yang ditinggalkan di rumah. Selain itu, harus dalam kondisi fisik yang memungkinkan untuk menjalankan rangkaian ibadah umroh dan perjalanan ke Mekah harus aman tanpa adanya risiko yang mengancam.
  6. Mahram (Bagi Wanita): Untuk wanita, ada tambahan syarat yaitu harus ditemani oleh mahram (anggota keluarga laki-laki yang tidak boleh dinikahi seperti ayah, saudara laki-laki, atau suami). Ini sesuai dengan banyak pandangan ulama yang mengacu pada hadis Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya keberadaan mahram dalam perjalanan jauh. 

Namun, beberapa ulama modern memberikan kelonggaran terkait syarat ini dengan pertimbangan kondisi tertentu dan kemajuan teknologi serta keamanan perjalanan saat ini.

Memenuhi syarat-syarat di atas memastikan bahwa seorang Muslim siap secara spiritual, mental, dan fisik untuk melaksanakan ibadah umroh dengan penuh kesadaran dan khidmat.

11 Larangan Umroh

Selama pelaksanaan umroh, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan oleh jemaah, baik pria maupun wanita. Larangan-larangan ini dikenal sebagai "larangan ihram" karena berlaku sejak jemaah memasuki keadaan ihram, yaitu niat untuk melaksanakan umroh dan mengenakan pakaian ihram. 

Berikut adalah larangan-larangan umroh:

  1. Mencukur atau mencabut rambut: Tidak diperbolehkan mencukur atau mencabut rambut di seluruh tubuh. Hal ini berlaku baik untuk pria maupun wanita, mulai dari rambut kepala hingga rambut lainnya.
  2. Memotong kuku: Jemaah dalam keadaan ihram tidak boleh memotong kuku mereka.
  3. Menggunakan wewangian: Menggunakan parfum atau wewangian pada tubuh atau pakaian tidak diperbolehkan setelah niat ihram.
  4. Berburu atau membunuh hewan: Membunuh hewan darat, baik untuk tujuan berburu atau lainnya, tidak diperbolehkan. Namun, membunuh hewan yang berbahaya atau merugikan adalah pengecualian.
  5. Memotong tanaman: Merusak atau memotong tanaman yang ada di Tanah Suci dilarang selama berada dalam keadaan ihram.
  6. Menutup kepala bagi pria: Pria tidak boleh menutup kepala dengan sesuatu yang melekat, seperti topi atau sorban. Mereka bisa menggunakan payung atau berteduh di bawah naungan.
  7. Memakai pakaian berjahit bagi pria: Pria tidak diperbolehkan memakai pakaian yang dijahit atau pakaian yang berbentuk, seperti baju dan celana. Mereka hanya mengenakan dua helai kain ihram.
  8. Menutupi wajah dan telapak tangan bagi wanita: Wanita tidak boleh menutupi wajah dan telapak tangan mereka dengan kain atau sarung tangan. Namun, mereka dapat menutupi wajahnya dengan cara lain yang tidak menyentuh langsung, seperti menggunakan cadar atau penutup wajah non-ketat.
  9. Melakukan hubungan suami istri: Melakukan hubungan intim atau aktivitas seksual lainnya sangat dilarang selama dalam keadaan ihram.
  10. Perbuatan atau ucapan yang tidak pantas: Menghindari perbuatan maksiat, berkata kasar, bertengkar, atau perilaku buruk lainnya sangat dianjurkan selama ihram.
  11. Pernikahan dan pertunangan: Melakukan atau melangsungkan akad nikah atau melamar seseorang tidak diperbolehkan selama berada dalam ihram.

Mematuhi larangan-larangan ini adalah bagian dari menjaga kesucian dan kehormatan ibadah umroh. Pelanggaran terhadap larangan-larangan ini dapat mengakibatkan kewajiban membayar denda atau fidyah, yaitu memberikan sejumlah tertentu dalam bentuk makanan atau hewan kurban kepada fakir miskin di Tanah Suci.

15 Tata Cara Umroh

apa itu umroh
Sumber: Tasnim Umar/Unsplash.com

Untuk melaksanakan umroh dengan benar, ada serangkaian langkah yang harus diikuti secara berurutan. Memahami setiap tahapan ini penting untuk memastikan ibadah berjalan sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan. 

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang tata cara umroh yang meliputi persiapan sebelum berangkat, pelaksanaan ritual di Tanah Suci, hingga penyelesaian ibadah dengan khidmat.

  1. Sebelum memasuki ihram, disunnahkan untuk mandi besar (ghusl) sebagai tanda kesucian. 
  2. Pria mengenakan dua helai kain ihram, satu sebagai sarung dan satu lagi sebagai selendang. Wanita mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  3. Memasuki ihram dengan mengucapkan niat umroh. Niat dilakukan di miqat (tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram). Niat umroh diucapkan dengan kalimat: "Labbaikallahumma 'umratan" yang berarti "Aku memenuhi panggilanMu ya Allah untuk melaksanakan umroh".
  4. Setelah niat, jemaah mengucapkan talbiyah: "Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, innal hamda wanni'mata laka wal mulk, laa syarika lak".
  5. Ketika memasuki Masjidil Haram, jemaah melangkah dengan kaki kanan dan membaca doa masuk masjid: بِسْمِ اللَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِك . Artinya: “Bismillah, shalawat dan salam atas Rasulullah, Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”
  6. Saat pertama kali melihat Ka'bah, dianjurkan untuk berdoa karena waktu ini adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
  7. Tawaf dimulai dari sudut Hajar Aswad. Jika memungkinkan, cium Hajar Aswad. Jika tidak, cukup melambaikan tangan ke arahnya. 
  8. Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran berlawanan arah jarum jam.
  9. Selama tawaf, jemaah dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir. Tidak ada doa khusus yang harus dibaca, sehingga jemaah bisa berdoa sesuai keinginan.
  10. Setelah selesai tawaf, lakukan shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (jika memungkinkan). Jika area tersebut penuh, bisa dilakukan di tempat lain dalam Masjidil Haram.
  11. Setelah shalat sunnah, disunnahkan untuk minum air zamzam dan berdoa: اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أْسْأَلُكَ عِلْمً نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَآءً مِنْ كُلِّ دَآءٍ وَسَقَمٍ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . Artinya: “Ya Allah, aku mohon kepadaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rizki yang luas dan sembuh dari segala penyakit pikun dengan rahmatMu ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” 
  12. Sa'i dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Jemaah berjalan bolak-balik antara Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali (dari Safa ke Marwah dihitung satu kali).
  13. Saat mendaki bukit Safa dan Marwah, dianjurkan membaca doa dan dzikir.
  14. Setelah selesai sa'i, pria mencukur seluruh rambut atau memotong sebagian rambut (minimum tiga helai), sedangkan wanita hanya memotong sebagian kecil rambutnya (sekitar ujung jari).
  15. Setelah tahallul, jemaah telah selesai melaksanakan umroh dan terbebas dari larangan-larangan ihram.

Penjelasan di atas mengenai apa itu umroh, syarat, larangan, dan tata cara pelaksanaannya merupakan panduan penting bagi Muslim yang hendak melaksanakan ibadah umroh. Melaksanakan umroh dengan penuh kesungguhan dan khidmat adalah bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat!

—-------------

Ingin berlibur dengan tenang sesuai kebutuhan muslim? Cheria Holiday hadir sebagai solusi wisata halal terbaik untuk Muslim dan dengan pilihan paket wisata yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Muslim, dengan:

  • Sholat terjaga: Kami memastikan Anda tidak melewatkan waktu sholat selama berlibur.
  • Kunjungan masjid: Kami membawa Anda ke masjid-masjid indah di setiap destinasi wisata.
  • Makanan halal: Kami menyediakan makanan halal yang lezat dan bergizi.
  • Paket wisata lengkap: Kami menawarkan berbagai paket wisata yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Tour Leader Muslim: Kami memberikan pelayanan terbaik untuk memastikan kenyamanan Anda selama berlibur dengan tour guide dan tour leader muslim yang ramah dan profesional

Follow Instagram kami @cheriaholiday (https://www.instagram.com/cheriaholiday/) untuk update promo menarik dan inspirasi liburan!

Kunjungi website kami https://cheriatravel.id/ untuk informasi lebih lengkap dan pemesanan paket wisata.

Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk mendapatkan konsultasi gratis.

  • WA: 085777299981
  • Call: 021 7900216 / 087885217393

Dengan jaringan mitra dan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, Cheria Holiday siap menemani perjalanan wisata Anda ke berbagai penjuru negeri.



Terima kasih telah memberikan komentar, kami akan respon secepatnya.

Lebih baru Lebih lama