![]() |
Pengalaman Traveling ke Turki Saat Pandemi Corona |
Melakukan traveling saat pandemi Corona memang beda banget loh. Ada banyak peraturan baru yang wajib kita jalankan. Sejumlah peraturan baru ini tentu punya tujuan yang baik, yakni demi kenyamanan diri sendiri maupun orang lain. Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, kita juga perlu mengisi form kesehatan dan berbagai dokumen pendukung lainnya, lalu akan diinterogasi oleh petugas bandara. Penasaran kan, seperti apa keseruan traveling saat pandemi? Yuk baca sampai selesai ya guys!
Pada pertengahan Desember 2020 lalu, saya harus memimpin rombongan traveler group yang akan berangkat ke Turki. Tugas sebagai seorang Tour Leader di saat pandemi tidaklah mudah dan penuh tantangan. Tapi yang namanya tugas, tetap harus dijalani dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
Namun sebelum traveling, saya pastikan dulu kalau kondisi tubuh dalam keadaan sehat. Intinya kalau badan merasa kurang fit, ya sebaiknya jangan memaksakan untuk pergi. It's so simple! Nah berhubung kondisi badan lagi fit, ya saya niatkan untuk melakukan traveling.
Rapid Test Sebelum Traveling
Tiga hari sebelum keberangkatan, saya harus melakukan rapid test sebagai syarat wajib untuk bepergian. Pun demikian dengan seluruh rombongan wistawan, wajib melakukan hal yang sama. Rapid test dilakukan masing-masing dengan biaya ditanggung sendiri. Adapun biaya rapid test sebesar Rp. 250 ribu.
Di hari keberangkatan, titik lokasi pertemuan dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta. Seluruh tiket pesawat dan passport dipegang masing-masing wisatawan.
Di Bandara Soetta, kami harus menjalankan protokol kesehatan yang telah diwajibkan. Hasil rapid test tadi, ditunjukkan ke petugas bandara. Setiap penumpang juga akan dicek suhu badannya. Setelah semua prosedur kami lewati, kini saatnya menuju pesawat Turkish Airlines. Adapun lamanya perjalanan dari Jakarta ke Kota Istanbul selama 12 jam.
Kedatangan di Bandara Istanbul Turki
FIY, Turki merupakan negara yang bebas dikunjungi bagi wisatawan saat pandemi. Jadi wisatawan yang datang, nggak perlu melakukan rapid test, PCR maupun cek suhu tubuh saat tiba di Bandara Internasional Turki. Tapi meski begitu, kami wajib melakukan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Sepertinya Pemerintah Turki sangat menghormati dan mengharapkan para wisatawan asing untuk tetap bisa mengunjungi Turki meski di tengah pandemi. Namun pemberlakuan lock down bagi warga lokal tetap diberlakukan loh. Bahkan lock down diberlakukan setiap hari mulai jam 9 malam waktu setempat.
Warga lokal dilarang untuk keluar rumah setelah lewat dari jam 9 malam. Kalaupun ingin bepergian dalam kota atau keluar kota, harus sudah tiba di rumah lagi sebelum jam 9 malam. Kalau lewat dari itu, maka ada denda sebesar Rp. 6 juta per orang.
Adapun bagi para wisatawan yang mau sekedar cari angin keluar rumah jam 9 malam, maka wajib menunjukkan passport kalau diminta oleh petugas yang berpatroli. Tapi, siapa juga yang mau keluar lewat jam 9 malam. Apalagi semua toko sudah pada tutup, nggak ada yang boleh beroperasi dan beraktivitas di luar rumah.
Kebanyakan warga lokal sangat menaati peraturan lock down. Ya meski ada saja satu atau dua orang yang keukeuh pengen keluyuran. Tapi sebagian besar memang pada taat dengan peraturan. Semuanya demi kebaikan bersama untuk memutus mata rantai virus corona yang entah kapan mau minggat dari bumi.
Bagaimana dengan Tempat Wisata di Turki?
Pengennya sih kami bisa bebas mengunjungi objek wisata menarik di Turki. Masa iya hanya berdiam saja di hotel, hehehe. Kabar baik bagi para wisatawan tetap bisa mengunjungi tempat wisata di Turki. Namun tetap wajib melakukan protokol kesehatan di sana.
Namun untuk masjid di seluruh Turki buka seperti biasa. Jadi para wisatawan Muslim bisa sholat lima waktu di masjid-masjid yang ada di Turki dengan tetap menjalani protokol kesehatan.
Sementara aturan untuk berkunjung ke museum di Turki hanya bisa sampai jam 4 sore waktu setempat. Namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. Dan tempat wisata yang lainnya akan tutup di hari Sabtu dan Minggu.
Jadi intinya kami para wisatawan tetap bisa mengunjungi beberapa objek wisata, namun tetap mengikuti peraturan baru yang berlaku di sana. Semua ketentuan baru tersebut dilakukan demi kenyamanan bersama.
Prosedur Kepulangan ke Indonesia
Sebelum keberangkatan ke Indonesia, kami semua wajib melakukan PCR. Ada dua tempat yang bisa dipilih untuk PCR, di hotel dan juga bandara. Tapi kami lebih memilih PCR di hotel saja. Lebih praktis dan tidak perlu keluar dari tempat penginapan. Harga sekali PCR sebesar USD 45 atau 360 Lira. Setara dengan sekitar Rp. 630.000.
Alhamdulillah hasilnya semua non-reaktif. Bukti hasil PCR yang non-reaktif tersebut, harus disimpan baik-baik dan dibawa untuk ditunjukkan di Bandara tujuan, dalam hal ini Bandara Soetta.
Lalu bagaimana kalau ada wisatawan yang hasilnya reaktif atau positif? Wisatawan tersebut tetap bisa pulang ke negara asal, dengan syarat harus duduk di kursi khusus dan terpisah dari penumpang lainnya di pesawat.
Setelah tiba di Bandara Soetta, seluruh penumpang harus antri dengan tetap menjaga jarak. Di sini kami semua diwajibkan mengisi form kesehatan yang sudah disediakan petugas. Kami pun dicek suhu badannya. Lalu hasil tes PCR tadi diserahkan ke petugas.
Setelah menjawab beberapa pertanyaan dari dokter di Bandara Soetta, lalu dokter akan melakukan cap dokter. Kalau hasilnya sudah oke, maka bisa melanjutkan ke bagian imigrasi untuk urusan passport. Setelah selesai, maka sudah bisa keluar Bandara Soetta. Yes back to home!
Lalu kalau ada penumpang yang positif bagaimana? Si penumpang akan dibawa dengan menggunakan bus bandara untuk menuju ke tempat karantina di luar bandara Soetta. Entah ya mau dibawa ke mananya juga nggak tau.
Alhamdulillah, saya dan rombongan kembali dalam keadaan sehat dan tidak kurang suatu apapun. Perjalanan kali ini bener-bener bikin was-was. Takut-takut kalau terpapar virus Corona. Pokoknya perjalanan kali ini cukup mendebarkan.
Gimana guys, nggak ribet amat kan kalau mau traveling ke Turki? Syaratnya cukup mudah kok.
Nah bagi kamu yang tertarik dan mau jalan-jalan ke Turki meski sedang pandemi, yuk segera hubungi Cheria Holiday dan kamu bisa pilih Paket Tour Turki.
Doa yang sama dari saya maupun seluruh umat manusia di Bumi, semoga Virus Corona bisa cepat hilang dari Bumi ini, biar kami bisa bebas menghirup udara dan Bumi juga jadi bersih kembali. Aaamiiin....
Terima kasih dan selamat liburan!
Disclaimer :
- Peraturan mengenai protokol kesehatan di masing-masing negara bisa saja berubah sewaktu-waktu.
- Harga pemeriksaan, seperti rapid test dan PCR bisa berubah sewaktu-waktu. Adapun harga yang ditampilkan di artikel ini merupakan harga yang berlaku saat itu.
- Semua foto diambil dari dokumentasi pribadi maupun perusahaan Cheria Holiday.
- Artikel ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dan mengacu pada peraturan yang berlaku saat itu. Mungkin saja peraturannya bisa berubah sewaktu-waktu seiring perkembangan pandemi Corona di tiap negara.
- Jembatan Bosphorus, Penghubung Kawasan Asia Dan Eropa
- Berburu Oleh-oleh Khas Di Turki
- Liburan Eksotis Ke Pantai Di Turki
- Liburan Ala Timur Tengah Di Turki
- Hemat Jalan-jalan Ke Turki Dengan Pilih Transportasi Ini
- Rasakan Nuansa Romawi kuno Di Selcuk, Turki
- Menakjubkan! Ini Tempat Wisata Di Turki Yang Unik
- Mengenal Negara Turki Lebih Dekat
- Indahnya Berkeliling Turki Untuk Lihat Bunga Tulip Warna-warni
- Kebudayaan Unik Ini Hanya Ada Di Turki
- Beginilah Uniknya Arsitektur Bergaya Islam di Turki
- Liburan Eksotis Ke Pantai di Turki
- Menakjubkan! Ini tempat Wisata di Turki yang Unik
- Mengenal Negara Turki Lebih Dekat
- Sejuta Pesona di Turki yang Sayang untuk Dilewatkan
- Jalan-jalan Gratis ke Objek Wisata di Istanbul Yuk!
Yuk' Lihat cuplikan Paket Tour Turki Halal bersama Cheria Halal Holiday ^O^